Multiple Intellegent, Social Intellegent, Emotional Spiritual Quotient

Authors

  • Muhammad Alwi Yusuf STAI AL-HIKMAH Jakarta
  • Suhada STAI AL-HIKMAH Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.51311/mutaaddib.v2i1.645

Keywords:

Multiple Intelligence, Social Intelligence, ESQ

Abstract

Kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru dan belajar dari pengalaman masa lalu dikenal sebagai kecerdasan. Selain itu, kecerdasan tidak bergantung pada nilai IQ (Intelligence Quotient), gelar perguruan tinggi, atau reputasi. Sebaliknya, itu bergantung pada situasi, tugas, dan tuntutan hidup kita. Meskipun tes kecerdasan biasanya digunakan untuk meramalkan keberhasilan siswa di sekolah, sebuah studi yang dilakukan terhadap profesional yang sangat berhasil menunjukkan bahwa sepertiga dari mereka memiliki IQ yang rendah. Sementara kecerdasan sejati mencakup berbagai keterampilan yang jauh lebih luas, IQ hanya dapat mengukur bakat sekolah. Dalam diskusi ini, kami akan membahas kecerdasan majemuk (multiple intellegence) dan kecerdasan sosial (social intelligence) yang sering kita lihat dalam semua aspek kehidupan kita. Kami juga akan membahas ESQ, atau kecerdasan spiritual emosional, yang sangat penting untuk meningkatkan sikap individu. Karena setiap orang unik. Oleh karena itu, kecerdasan individu pasti berbeda dari individu lainnya. Kecerdasan majemuk (multiple intelligence), kecerdasan sosial (social intelligence), dan kecerdasan mengendalikan emosi secara spiritual akan dibahas dalam perilaku organisasi karena setiap individu harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan kemampuan mereka sendiri untuk maju dan meningkatkan kinerja mereka. Agar kemampuan intelektual dapat berkembang dalam perilaku organisasi kita, kecenderungan ini harus selaras dan seimbang.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ary Ginanjar Agustian. (2005). ESQ: Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual. Jakarta: Arga.

Howard Gardner. (2000). Intelegence Reframed: Multiple Intelligences for The 21 Century, New York: Basic Book.

Danar Zohar. (2007). SQ: Kecerdasan Spiritual, Terj. Rahmani Astuti. Bandung, Mizan Pustaka.

Gardner, David, G., Shoback, Dolores, 2007. Multiple Intelligence. Newyork: McGraw Hill.

http:/ /yusipurniasih. blogspot.co.id/20 1311 0/strategi-multipleintelligence.html

http://eecho.wordpress.com/2008/07/15/understanding-people-part2-potensi-hidup-manusia/

http://www.bookoopedia.com/

http://esqway165tarakan.blogspot.com/

References should contain at least 10 references from scientific journal which recently 5 years. If the subject is related to the articles that have been published in journal Dialektika, please cite the article. Meanwhile, there is no publication year limitation for references from books.

The author and title of the quoted book or text is displayed at the end of each page (footnote) with a 10 pt font size, the first line enters 8 tap, and follows the format contained in the following example.

Maria Etty, Perempuan Memutus Mata Rantai Asimetri, (Jakarta: Grasindo, 2004)

Gleason, “The Father Bridge Hipothesis,” Journal of Child Language, Vol. 14, No. 3. Authors with the same book quoted back, either directly, have been interspersed by other authors, or interspersed with the same author with different titles, written in the following format.

Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: Hidakarya Agung, 1996)

Downloads

Published

2024-04-16

How to Cite

Alwi Yusuf , M., & Suhada. (2024). Multiple Intellegent, Social Intellegent, Emotional Spiritual Quotient. MUTAADDIB : Islamic Education Journal, 2(1), 102–126. https://doi.org/10.51311/mutaaddib.v2i1.645