Konsep ‘Iddah dalam Surah Al-Baqarah Ayat 234 (Studi Komparatif Kitab Marah Labid Karya Syekh Nawawi Al Bantani dan Tafsir Al-Munir Karya Syekh Wahbah Az Zuhaili)

Authors

  • Luthviyah Romziana Universitas Nurul Jadid, Probolinggo
  • Hikmah Kamilia Kholiq Universitas Nurul Jadid, Probolinggo
  • Musolli Universitas Nurul Jadid, Probolinggo

DOI:

https://doi.org/10.51311/nuris.v11i1.514

Keywords:

Az Zuhaili, Iddah, Marah Labid, Nawawi, Tafsir Al Munir

Abstract

‘Iddah adalah masa bagi wanita untuk tinggal di rumah (yang ia tempati bersama suami), tidak menikah lagi dan tidak keluar rumah kecuali kalau ada udzur syar'i. Namun, dalam praktiknya ketentuan-ketentuan tersebut terkadang tidak dijalankan sebagaimana mestinya. Seorang istri yang telah ditinggal mati oleh suaminya tidak menjalankan masa ‘iddah sebagaimana yang disyari’atkan. Konsep ‘iddah wanita yang ditinggal mati suaminya dalam hal ini yang menjadi fokus kajian penulis adalah pendapat Syekh Nawawi al Bantani dan Syekh Wahbah az Zuhaili mengenai ayat ‘iddah surah al Baqarah ayat 234 dalam kitab Tafsir Marah Labid dan Tafsir al Munir. Penelitian ini termasuk jenis kualitatif dengan memanfaatkan data-data kepustakaan yang dikumpulkan melalui metode muqarin, yaitu membandingkan penafsiran ayat ‘iddah pada kitab Tafsir Marah Labid dan Tafsir Al Munir. Permasalahan yang diangkat adalah: pertama, pemikiran Syekh Nawawi al Bantani yang merupakan mufassir dari Indonesia serta pemikiran Syekh Wahbah az Zuhaili, seorang mufassir Suriah tentang konsep ‘iddah wanita yang ditinggal mati oleh suaminya; kedua, perbedaan dan persamaan penafsiran keduanya mengenai ayat ‘iddah tersebut, seperti metode penafsiran dan kandungan tafsirnya. Berdasarkan analisis data pada penelitian ini, masa ‘iddah bagi seorang wanita pada dasarnya membutuhkan beberapa pertimbangan baik dari aspek hukum agama maupun aspek sosial. Pertimbangan tersebut guna mewujudkan putusan hukum yang maslahat dan memiliki nilai keadilan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Al-Jawi, Syekh Muhammad bin Umar Nawawi. Marah Labid Likasyfi Ma’na Al-Qur’an Al-Majid. Beirut: Dar al-Kitab Ilmiyah, 1997.

Al-Jawi, Syekh Muhammad Nawawi. Tafsir Al-Munir. Beirut: Dar al-Kitab Ilmiyah, 2002.

Al-Kurdi, Ahmad Al-Hajj. Hukum-Hukum Wanita Dalam Fiqih Islam. Edited by Moh. Zuhri and Ahmad Qarib. Semarang: Dina Utama, 1995.

Az-Zuhaili, Wahbah. Tafsir Al-Munir. Edited by Abdul Hayyie Al-Kattani. Damaskus: Dar al-Fikr, 2009.

Bahary, Ansor. “Tafsir Nusantara: Studi Kritis Terhadap Marah Labid Nawawi Al-Bantani.” Ulul Albab Jurnal Studi Islam 16, no. 2 (2015): 176–190.

Baihaki, Baihaki. “Studi Kitab Tafsir Al-Munir Karya Wahbah Al-Zuhaili Dan Contoh Penafsirannya Tentang Pernikahan Beda Agama.” Analisis: Jurnal Studi Keislaman 16, no. 1 (2016): 125–152.

Cahyo, Erlan Dwi, Hamdan Maghribi, and Andri Nirwana AN. “Tafsir Nusantara: Karakteristik Pemikiran Syekh Nawawi Al-Bantani Dalam Tafsir Marah Labid.” Bulletin of Indonesian Islamic Studies 1, no. 2 (2022): 87–100.

Departemen Agama RI. Al-Qur’an Dan Terjemahannya. Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2010.

Faisol, Muhammad. “Ihdad: Masa Berkabung Dalam Tinjauan Para Mufassir Dan Fuqaha.” Hukum Islam 17, no. 1 (2007): 126–147.

Hardani, Sofia, Mukhlis Mukhlis, and Iqbal Prima Bratasena. “Iddah Dan Ihdad Sebagai Pendidikan Moral Di Era Modern; Issue Emansipasi Dan Pemanfaatan Media Sosial.” JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) 9, no. 2 (2023): 540–548.

Hariyono, Andy. “Analisis Metode Tafsir Wahbah Zuhaili Dalam Kitab Al-Munir.” Jurnal Al-Dirayah 1, no. 1 (2018): 1–20.

Jauharatun, Jauharatun. “Hukum Pernikahan Janda Dalam Masa ‘ Iddah Menurut Pandangan Ulama Palangka Raya.” Jurnal Studi Agama dan Masyarakat 12, no. 2 (2016): 158–177.

Kholil, Muhammad. “Pelaksanaan Kewajiban Suami Terhadap Istri Dalam Masa Iddah Menurut Hukum Islam Di Desa Batu Bintang Kec. Batu Mar-Mar Kab. Pamekasan.” Al-Ulum Jurnal Pemikiran dan Penelitian ke Islaman 5, no. 2 (2018): 66–75.

Kholilurrahman, Kholilurrahman. “Sufisme Syekh Nawawi Dalam Tafsir Marah Labid.” Al Aqidah (Jurnal Studi Islam) 1, no. 2 (2019): 121–143.

Khotimah, Khusnul. “Konsep Iddah Dalam Al-Quran (Studi Tafsir Ayat Ahkam Karya Ali Ash-Shabuni).” Lampung: Skripsi, UIN Raden Intan Lampung, 2020.

Maghfiroh, Ulil. “Pandangan Wahbah Az-Zuhaili Tentang Ayat-Ayat Legitimasi Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Kajian QS. Al-Baqarah: 228 Dan QS. an-Nisaa: 34 Dalam Tafsir Al-Munir).” Jember: Skripsi, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, 2021.

Masnida, Masnida. “Karakteristik Dan Manhaj Tafsir Marah Labid Karya Syekh Nawawi Al-Bantani.” Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam 8, no. 1 (2016): 192–201.

Mufidah, Ida, and Muhammad Fathoni Hasyim. “Menelisik Corak Khas Penafsiran Nusantara: Studi Kasus Tafsir Marah Labid Karya Syaikh Nawawi Al-Bantani.” Nun: Jurnal Studi Alquran dan Tafsir di Nusantara 7, no. 1 (2021): 141–162.

Mustaqim, Abdul. “Metode Penelitian Al-Qur’an Dan Tafsir.” Yogyakarta: Idea Press, 2017.

Nurman, Mohamad. “Manfaat Iddah Dalam Al-Qur’an Perspektif Tafsir Al Misbah Karya Quraish Shihab.” Jakarta: Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, 2022.

Nursyamsudin, Nursyamsudin, Wardah Nuroniyah, and Azizahtul Khasanah. “Konsep Rujuk Bilfi’li Perspektif Syaikh Nawawi Al-Bantani.” Mahkamah: Jurnal Kajian Hukum Islam 6, no. 2 (2021): 213–225.

Saputera, Abdurrahman Adi, and Nindi Lamunte. “Indikator Terjadinya Pernikahan Dalam Masa Iddah Di Kecamatan Bolangitang Barat.” El-Usrah: Jurnal Hukum Keluarga 3, no. 1 (2020): 17–35.

Saumantri, Theguh. “Nilai-Nilai Moderasi Islam Perspektif Wahbah Az-Zuhaili Dalam Tafsir Al-Munir.” Diya Al-Afkar: Jurnal Studi Al-Qur’an Dan Al-Hadis 10, no. 1 (2022): 135–154.

Siregar, Mhd Ikhsan Kolba. “Metode Syaikh Nawawi Al-Bantani Dalam Menafsirkan Al-Qur’an (Sebuah Tinjauan Terhadap Tafsir Mirahu Labid).” Pekanbaru: Skripsi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2011.

Tahir, Siti Jahrini Suila, and Siti Jahrini. “Al-‘Iddah Dalam Al-Qur’an (Studi Penafsiran Al-Khazin Dalam Kitab Lubab Al-Ta’wil Fil Ma’anil Tanzil) (Suatu Kajian Tematik).” Makassar: Tesis, Universitas Islam Negeri Alauddin, 2017.

Umar, Mas. “Iddah Cerai Mati Bagi Perempuan Karier Dalam Dalam Perspektilf Maqasid Al-Syari’ah Jasser Auda.” Al Hakam: The Indonesian Journal of Islamic Family Law and Gender Issues 3, no. 1 (2023): 1–19.

Zulfatma, Anni Rosaidah. “Iddah Wanita Karir Yang Ditinggal Mati Suaminya Menurut Pandangan Imam Syafi’i Dan Imam Hanafi.” Malang: Skripsi, Universitas Islam Malang, 2022.

Downloads

Published

2024-05-05

How to Cite

Romziana, L., Kholiq, H. K., & Musolli. (2024). Konsep ‘Iddah dalam Surah Al-Baqarah Ayat 234 (Studi Komparatif Kitab Marah Labid Karya Syekh Nawawi Al Bantani dan Tafsir Al-Munir Karya Syekh Wahbah Az Zuhaili). NUR EL-ISLAM : Jurnal Pendidikan Dan Sosial Keagamaan, 11(1), 71–96. https://doi.org/10.51311/nuris.v11i1.514