Mengkonstruksi Makna Akad Dalam Produk Digital Bank Syariah: Analisis Fikih Kontemporer
DOI:
https://doi.org/10.51311/istikhlaf.v7i2.1161Keywords:
Akad Digital, Produk Digital, Dekonstruksi, Fikih Kontemporer, Maqashid al-ShariahAbstract
Akad yang yang biasanya dilakukan secara langsung, lisan, dan fisik kini berubah menjadi digital, non tatap muka, dan berbasis sistem otomatis. Perubahan ini menimbulkan pertanyaan penting mengenai keabsahan, validasi hukum, dan kesesuaian bentuk akad digital dengan prinsip-prinsip fikih muamalah klasik. Penelitian ini merupakan studi kualitatif normatif berbasis kepustakaan dengan pendekatan multidisipliner, meliputi pendekatan fikih normatif, maqashid al-shariah, hermeneutika hukum Islam, dan dekonstruksi. Analisis dilakukan secara tematik dan kritis terhadap struktur akad, validitas sighat digital, dan nilai-nilai keadilan dalam praktik digitalisasi bank syariah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akad digital secara hukum dianggap sah selama memenuhi rukun dan syarat, serta telah mendapatkan legitimasi dari lembaga fatwa. Namun, dari perspektif maqashid, bentuk digital berpotensi mengalami formalisasi dan kehilangan ruh substansial jika tidak disertai dengan internalisasi nilai-nilai kejujuran, kerelaan (ridha), dan tanggung jawab etis. Oleh karena itu, diperlukan dekonstruksi atas makna akad yang terlalu legalistik menuju pendekatan yang lebih holistik, kontekstual, dan spiritual sesuai tujuan syariah.
Downloads
References
AAOIFI. Shari’ah Standards, Bahrain: Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions, 2015,
Abdul Wahhab Khallaf. Ilmu Ushul Fiqh. Kairo: Dar al-Qalam, 1995.
Abdussamad, Zuchri. Metode Penelitian Kualitatif. Makassar: Syakir media press. 2021.
Abu Hamid al-Ghazali. al-Mustashfa min ‘Ilm al-Usul. Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1993, Juz 1
Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh, Jilid 1 Jakarta: Kencana, 2009.
Antonio, M. S. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani. 2022.
Arifin, Z. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Alfabeta. 2020.
Asy-Syatibi, I. Al-Muwafaqat fi Ushul al-Shariah. Beirut: Dar al-Ma’rifah. 2006.
Djakfar, Muhammad, Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial dalam Perspektif Islam, Malang: UIN Maliki Press, 2015,
DSN-MUI. Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. Jakarta: DSN-MUI. 2000–2023.
Dwi Budi Santoso, “Akad Digital dalam Perspektif Hukum Islam dan Regulasi Fintech Syariah di Indonesia,” Al-Ahkam: Jurnal Ilmu Syari'ah dan Hukum, Vol. 35, No. 2 (2023).
Ibn Qudamah Al-Mughni. Beirut: Dar al-Fikr. 2003.
Ibn Rusyd. Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid. Beirut: Dar al-Fikr. 2003.
Jacques Derrida, Of Grammatology, trans. Gayatri Chakravorty Spivak, Baltimore: Johns Hopkins University Press, 1976.
Karim, A. A. Fiqh Muamalah. Jakarta: RajaGrafindo Persada. 2018.
Majelis Ulama Indonesia. Fatwa DSN-MUI Tentang Akad dalam Produk Digital Perbankan Syariah. Jakarta: DSN-MUI. 2021.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Outlook Perbankan Syariah dan Perkembangan Fintech Syariah di Indonesia. Jakarta: OJK. 2023.
Zarkasyi, A. R. Hermeneutika dan Kritik terhadap Tafsir Modern. Jakarta: Prenadamedia Group. 2019.
Zuhaili, W. Fiqh Islam wa Adillatuhu (Jilid 5). Damaskus: Dar al-Fikr. 2011.





